Yusuf Blogspot
4. Pekerjaan Akhir

Pekerjaan akhir membatik terdiri dari beberapa langkah sebagai berikut.
a.       Mengeringkan kain batik yang masih basah di tempat yang teduh.
          Gunanya agar batik menjadi lebih “keluar”
b.       Membingkai batik lukis pada kayu spanram . Ini dilakukan bila kain
          kain batik hendak dijadikan hiasan dinding.
c.       Melipat dan menyimpan kain batik tulis pada tempatnya.Akan lebih
          baik lagi bila kain batik itu disimpan dengan cara menyampirkannya
          ke sebilah kayu sehingga tidak cepat rusak akibat terlipat-lipat
Yusuf Blogspot
1.  Desain
     Desain adalah menggambar pola hias pada kertas gambar. Setelah
itu, gambar pola hias dipindahkan ke kain menggunakan pensil gambar.

2.  Persiapan
          Hal-hal yang perlu disiapkan dalam membatik adalah bahan atau kain yang sudah digambari, lilin, pewarna, serta alat berupa canting, kuas, wajan, dan kompor atau onglo.

3.  Proses

a.       Lilin yang sudah mencair diambil dengan canting.
b.       Menuangkan lilin dalam canting melalui carat di atas permukaan kain sesuai                                                                                                                                                dengan garis gambar.  Kalau perlu, carat ditiup agar lilin tidak menyumbatnya.
c.       Kain diberi isen-isen (isian yang berupa titik,garis,bidang, tekstur) dengan lilin.
d.       Kain dicelupkan pada wadah yang sudah ada pewarnanya,kemudian dicelupkan
          pada pada wadah yang berisi larutan garam.
e.       Kain ditutupi dengan lilin pada bidang gambar yang dikehendaki untuk warna pertama.
f.       Kain dicelupkan pada wadah yang sudah ada pewarnanya,kemudian dicelupkan        lagi pada wadah yang berisi larutan garam.
g.       Kain ditutup dengan lilin pada bidang gambar yang dikehendaki untuk warna kedua.
h.       Kain dicelupkan pada wadah yang sudah ada pewarnanya,kemudian dicelupkan

       
pada pada wadah yang berisi larutan garam.
i.       Kain ditutupi dengan lilin pada bidang gambar yang dikehendaki untuk warna ketiga.
j.       Kain dicelupkan pada wadah yang sudah ada pewarnanya,kemudian dicelupkan        lagi pada wadah yang berisi larutan garam. Mewarnai batik dimulai dari warna    yang paling muda menuju warna palingtua(kuning,jingga,hijau,biru,merah,     coklat, merah hati, hitam)
k.       Kain dimasukkan ke dalam dandang yang berisi air mendidih dan soda abu     untuk melarutkan lilin.
l.        Menghilangkan lilin yang melekat pada kain dengan setrika yang beralaskan    kertas koran.
Yusuf Blogspot

B.    Desain Ragam Pola Hias untuk Pola Batik


       
Ragam hias dalam seni rupa berfungsi simbolis. Pola hias merupakan dasar yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam merancang suatu hiasan. Motif hias  merupakan pokok pikiran dan bentuk  dasar dalam perwujudan ragam hias ,  yang meliputi segala bentuk alami ciptaan Tuhan seperti manusia, binatang, tumbuhan,gunung, batuan, air,awan,dan lainnya serta hasil kreasi  manusia.      Ragam hias  adalah  susunan pola  hias yang menggunakan motif  hias yang menggunakan motif hias dengan kaidah-kaidah tertentu pada suatu bidang atau ruang sehingga mengahasilkan bentuk yang indah.
            Ragam hias dapat dibedakan menjadi tiga motif, yaitu motif geometris,motif non geometris, dan  motif  benda mati.


C.   Media Berkarya Batik

     1. Bahan

            
Bahan untuk berkarya batik terdiri dari kain mori/sutera, lilin, dan zat Pewarna .  Mori adalah bahn baku batik yang terbuat dari katun. Kualitas kain mori bermacam-macam jenisnya dan sangat menentukan baik dan buruknya kain batik yang dihasilkan.Lilin adalah bahan yang dipergunakan untuk membatik. Kualitas lilin berpengaruh terhadapdaya serap warna kain batik. Berikut ini merupakan jenis-jenis lilin:

      Lilin putih, berasal dari minyak latung buatan pabrik.
       Lilin kuning, berasal dari minyak latung buatan pabrik.
       Lilin hitam, berasal dari minyak latung buatan pabrik.
       Lilin tawon,  berasal dari sarang lebah

        Lilin klanceng, berasal dari sarang lebah klanceng.
       Gandangrukem dan kepalk sebagai bahan campuran lilin.

Untuk membuat ramuan pewarna batik siapkan naphtol dan garam pada dua wadah dengan komposisi sebagai brkt:
          Naphtol  2gr  +  soda api 1 gr  + TRO 1 gr+ 1 liter panas
          garam  6 gr  = 1 liter air dingin. 

2. Alat

          Canting adalah alat pokok membatik yang menentukan apakah hasil pekerjaan disebut batik atau bukan batik.Menurut fungsinya, canting dapat dibedakan menjadi dua yaitu reng-rengan (batikan pertama kali sesuai dengan polanya) dan canting isen (mengisi bidang batik).
          Kuas untuk membatik hendaknya tahan panas. Fungsi kuas untuk menutup bidang yang luas ,sehingga cepat selesai.
          Wajan adalah peralatan yang terbuat dari logam baja yang berguna untuk mencairkan lilin untuk membatik.
          Kompor untuk membatik berukuran kecil. Gunanya untuk memanaskan wajan,sehingga lilinnya mencair.
          Gawangan  adalah peralatan yang berguna untuk membentangkan kain yang dibatik.
          Sarung tangan gunanya untuk melindungi tangan agar tidak ikut terwarnai dalam proses pewarnaan.
          Dandang besar berguna untuk proses pelarutan lilin yang melekat pada kain dengan merendam dan mendidihkan air serta diberi soda abu.
          Setrika berguna untuk menghilangkan lilin pada kain, Dengan panas dari setrika,lilin akan berpindah ke kertas Koran.

3. Teknik membatik

         
Teknik membatik  pada umumnya tutup-celup.





Yusuf Blogspot
·         Pengertian 

      Batik adalah gambar/lukisanyang dibuat pada kain dengan bahan  lilin dan pewarna(naphtol),
menggunakan alat canting dan atau kuas serta teknik tutup-celup.  Dalam perkembangan selanjutnya, untuk mempercepat proses membatik digunakan cap.


       Batik memiliki fungsi ganda , yaitu fungsi praktis dan estetis. Secara praktis, kain batik dapat dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan akan pakaian, penutup tempat tidur, taplak meja, karung bantal,  dan sebagainya.  Secara estetis, batik lukis  bisa dibingkai  dan  dijadikan  perhiasan  ruangan.